Monday, January 28, 2013

In Purpose?

Aku sering memikirkan ulang apa yang telah terjadi dalam hidupku, dalam hari-hari ini. Apakah yang telah aku perbuat adalah benar, apakah baik adanya, atau apakah menyakiti perasaan seseorang. Kali ini aku ingin sedikit menulis tentang apa yang ak pikirkan satu tahun terakhir. Aku berada di Jepang, Osaka untuk belajar. Sebelum aku pergi ke 'negeri matahari terbit' ini, aku berpikir haruskah aku pergi Bapa? Haruskah aku membuat berat beban kedua orang tuaku kembali? Akan tetapi semua relasi, teman, dan orang-orang sekelilingku mendukung aku. Sebagian besar dari mereka berkata, janganlah lewatkan kesempatan yang ada di hadapanmu, Tuhan akan menyertai kamu dimanapun kamu berada. Bahkan hingga di negara atau tempat yang kamu belum pernah bayangkan, IA sudah mempersiapkan tempat, teman, dan suasana bagimu disana. Itulah sepenggal kalimat dari ayahku tepat semalam sebelum aku pergi kesini. IA memang tidak pernah jauh dariku, aku merasakannya hingga saat ini.

Ketika aku lulus dari bangku kuliah, aku kembali berGereja bersama keluarga, disebuah gereja kecil tak jauh dari kediaman kami. Disana, kedua orang tuaku telah melayani kurang lebih 30 tahun, dan ayahku telah menjadi pelayan majelis kurang lebih 10 tahun. Ayahku adalah seorang yang selalu menasihati anak-anaknya agar selalu berharap kepada Tuhan bukan kepada dirinya sendiri atau kepada ibuku. Ia pernah berkata jika keadaan susah menimpamu, seperti ketika mobil hendak menabrakmu, panggillah nama Tuhan Allahmu, jangan panggil ibu atau ayahmu.

Gereja tempat ayahku melayani sekarang tetap berjalan maju, meskipun progress yang lambat, akan tetapi Tuhan selalu memberkati gereja kami. Keadaan pemuda/i dan remaja yang mengalami kemunduran terkadang membuat aku merasa prihatin. Ayahku ingin sekali aku masuk ke dalam kelompok pemuda disana. Ia ingin aku memeri semangat dan membangun adik-adik disana. Terkadang aku berpikir, bagaimana aku bisa ayah? aku tidak mempunyai apapun yang hendak aku bagi. Aku tidak mempunyai pengalaman apapun tentang bagaimana harus membangun pribadi seseorang untuk lebih baik lagi mengenal Tuhan Yesus.

Tahun ini, mungkin aku akan kembali ke negaraku. Kembali ke lingkungan dimana aku telah dibesarkan dengan kasih. Kembali kepada kehangatan keluarga besar Pakpahan. Tanpa kusadari, satu tahun akan aku lewati, dan seperti biasa waktu berjalan amat cepat. Aku belajar tentang hidup disini.

Menjelang hari-hari kepulanganku ke Indonesia, aku mengerti tujuan Tuhan mengirim aku ke Jepang. IA ingin semangat kasihNya yang ada di Gereja tempat aku menyembahNya sekarang juga boleh ada di Gereja dimana ayahku melayani. IA ingin anak-anak muda yang ada disana sekarang, juga mempunyai visi tentang Tuhan, tentang kasihNya yang amat besar dan tulus. IA ingin anak-anakNya disana, juga selalu bersemangat dan mengambil keputusan yang besar bersama Tuhan. IA ingin anak-anakNya disana, juga mendengar suaraNya lebih lagi. Sebab Tuhan mengasihi ciptaanNya semua sama rata.

Aku mengerti. Tuhan kuatkan aku untuk menjadi penyalur suaraMu untuk adik-adikku disana.
Amen.

Web Page Counter
Marked down products