Thursday, December 9, 2010

Empat hari sang Gadis

Kembali gadis itu merasakan waktu yang belum sepenuhnya bersahabat dengannya. Gadis itu masih ingin merasakan masa-masanya ia harus kuliah, menikmati rasa bagaimana ia harus belajar dan bercanda tawa selayaknya mahasiswa yang baru masuk bangku perkuliahan. Gadis itu sekarang sedang menikmati masa-masanya menyandang statusnya sebagai mahasiswa S1 di hari-hari terakhirnya. Tepatnya 4 hari sebelum ia melepaskan statusnya itu. Ia harus menikmatiny dengan belajar, karena hari ke-4 nantinya adalah hari bersejarah baginya yaitu hari Sidang kelulusannya. Setelah hari kelulusannya tepatnya setelah sidang tersebut dilaksanakan ia bukanlah sebagai seorang mahasiswa lagi. Ia harus menyandang status baru baginya, yaitu sebagai seorang pengangguran.

Gadis itu kini sedang belajar dengan tidak sungguh-sungguh, kerana menurutnya kalau ia sungguh-sungguh belajar nantinya ia akan mengantuk. Sambil mengingat masa-masa lalunya, gadis itu terkadang menangis. Ia tahu kalau ia yang dulu adalah gadis yang lebih ceria, lebih banyak memikirkan bagaimana hari esok harus kulalui dengan menjahili teman yang satu dan yang lainnya lagi. FMLAO! HAHA...


Hari itu hujan datang membasahi bumi cukup lama, cukup dapat membuat jam berlumut hanya untuk memintanya reda. Sekitar hampir setengah hari hujan terus menghampiri bumi yang tak pernah bosan untuk menjamunya. Gadis itu pergi bersama kedua temannya untuk makan siang. Bercada-tawa dengan yang lainnya membuat perasaan sang gadis lupa akan kalau hari itu adalah H-3 untuk melepas statusnya sebagai mahasiswa. Sangat disayangkan hujan tak kunjung reda ketika mereka selesai makan siang, sehingga memutuskan untuk menunggu di depan tempat makan. Seperti biasanya, mereka selalu memberi komentar tentang hal apapun juga yang sebenarnya tidak penting. Untuk suatu penjelasan, mereka senang memberi komentar tanpa menyimpan sedikitpun rasa benci. Hanya ingin membuat suasana lebih hangat di tengah hawa dingin. Satu hal yang sangat disayangkan kembali adalah tentang kecelakaan kecil yang dialami sang gadis. Ia terjatuh di depan salah satu mini market di sebelah tempat makan. Dikarenakan hujan yang turun membuat jalanan licin, dan ditambah lagi karena sandal yang dipakai sang gadis memang mungkin sudah tua. Terlelap disaat malam hari mulai terasa sulit kembali bagi si gadis. Ia mulai merasakan adanya degup jantung yang berdetak lebih cepat sedikit setiap kali mengingat akan hari H pelaksanaan sidang akhir.

Hari itu si gadis harus memesan paket konsumsi untuk hari H sidang akhir. Pada awalnya si gadis bingung untuk memakai pakaian ke kampus, hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk mengenakan kemeja dan sepatu flat. Kalau dilihat kebelakang, si gadis memang sudah lama tidak berpakaian rapih seperti itu. Ia harus ke kampus untuk mensurvei pesanan konsumsi, merapatkan dengan teman lainnya, dan memesan. Bukan hal yang sulit dan ia melakukannya dengan senang hati. Jam pulang pun datang, si gadis dan temannya memutuskan untuk makan di salah satu kantin fakultas lain. Karena hujan yang cukup deras membuat mereka dengan santai menikmati makan siang kali itu. Hujan pun reda dan mereka memutuskan untuk lekas pulang dengan maksud ingin belajar. Sesampainya mereka di tempat pemberhentian angkot kampus mereka pun turun. ~~~ *sesuatu harus aku tidak ceritakan disini, mungkin lain kali*

Gadis itu memutuskan untuk tidak pergi ke kampus di hari terakhirnya sebelum sidang, tepatnya H-1 sedang ia jalani. Dengan tidak banyak belajar, degup jantung yang sudah mulai berdetak lebih cepat dan dilaluinya dengan sangat nikmat. Ia mencoba lebih serius lagi dan semakin banyak pula yang ia rasa belum dipahami. Ah sudahlah, gadis itu memang meutuskan untuk tetap tenang agar ia tetap bisa berdoa. Pagi itu ia harus nengantar temannya ke sebuah puskesmas dekat koatsnnya. Ia bersedih karena temannya jatuh sakit karena keesokan harinya setelah ia sidang adalah harinya untuk sidang. Ia berdoa agar temannya lekas sembuh. Malam semakin larut dan gadis itu pun memutuskan untuk istirahat dengan segala kesiapannya yang belum siap. Dengan berdoa dan membaca Alkitab ia pun menutup mata.

9 Desember 2010. 22.06

No comments:

Post a Comment

Web Page Counter
Marked down products