Bapa, hari ini adalah hari terakhirku menjadi mahasiswa yang menempuh program studi S1. Tidak pernah terpikirkan olehku kalau aku harus menyelesaikan studiku ini, tidak untuk skrupsiku ini. Ya Tuhan, malam ini jujur aku sangat takut. Esok akan datang beberapa waktu lagi. Dan dari segalanya aku belum dan mungkin tidak akan pernah siap untuk hal ini. Akan tetapi harus aku sadari, siap atau tidak siap, dan mau atau tidak mau, aku harus menjalaninya. Untuk itulah Engkau membuat semua ini, agar aku tetap berpengharapan padaMU. Ya Abba Bapa, tiada yang mustahil bagiMu. Tiada yang manusia perbuat apabila Engkau telah berkehendak. Tuhan, biarkan agar aku tetap tenang ya Bapa. Karena Engkau mengajarkanku untuk tetap berdoa dalam ketenangan. Segala usahaku, aku yakini kalau belum maksimal. Akan tetapi biarlah aku boleh maksimal di dalam Engkau. Bapa, terima kasih atas segalanya. Engkau boleh selalu menyertaiku dalam suka dan duka empat tahun lebih ini. Segala keluh kesahku Engkau yang selalu setia mendengarkan. Setiap sukaku, aku tahu Tuhan yang berikan. Maka dari itu biarlah hingga akhirnya pun aku tetap berpegang padaMu ya Bapa. Aku masih mengingat tentang perkataan ibuku:
“Kita harus sangat mengucap syukur akan segalanya ini Mira. Sebab Tuhan boleh mengijinkan mama dan papa menyekolahkan kalian semua. Tak pernah terbayangkan kalau anak-anak mama dapat meraih gelar S1. Meskipun sekarang belum semua, akan tetapi memang mama tidak pernah bayangkan kalau kalian bisa kuliah. Mama sempat berpikir kalau anak-anak mama hanya akan lulus pada tingkat pendidikan SMA. Lalu bekerja membantu mama dan papa. Mama dan papa ini hanya sekolah lulusan kampung. Tidak adanya apa-apanya kalau dibanding dengan pendidikan di kota ini. Akan tetapi memang dalam Tuhan tiada yang mustahil, tetap berpengharapan pada-NYA maka engkau tidak akan pernah kecewa. Karena rencana Tuhan pasti selalu jauh lebih indah dari apapun juga.”
Memang dunia ini banyak menjanjikan yang pasti, akan tetapi harus kita sadari tidak ada yang pasti. Yang pasti adalah sesuatu yang tidak pasti. Tapi dalam Tuhan janjinya adalah pasti, tidak pernah IA katakan ‘mungkin’.
Ya Tuhan, terima kasih untuk segalanya. Tuhan selalu iringi mira di jalan ini. Selalu jagai mira yang lalai dan lemah ini. Terima kasih ya Bapaku. Terima kasih Tuhan.
9 Desember 2010. 22.09